I. Pendahuluan
Psikologi dan matematika memiliki hubungan yang erat. Keduanya saling berkaitan. Sebagaimana di kutip “Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi.” (http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika). Oleh karena itu penulis bermaksud untuk membahas tentan hubungan psikologi dan matematika.
II. Pengertian Matematika
Menurut bahasa latin matematika berasal dari kata manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari sedangkan menurut bahasa belanda di sebut wiskunde atau ilmu positif
III. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
- Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
- Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
- Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.
Pendekatan kognitif
Psikologi sebagai suatu ilmu tentang perilaku dan proses mental “The science of behavior and mental processes”. Menurut hearnshaw, psikologi kognitif merupakan baik psikologi yang terbaru maupun yang terlama dalam sejarah mengenai hal yang dibicarakan. (Bimo Walgito, pengantar Psikologi umum, hal:92).
Pendekatan psikoanalisa
pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
IV. Hubungan Matematika dan Psikologi
Psikologi Matematika adalah sebuah pendekatan untuk penelitian psikologis yang didasarkan pada model matematis persepsi, proses kognitif dan motor, dan pada pembentukan aturan hukum seperti yang berhubungan karakteristik stimulus diukur dengan perilaku terukur. Dalam prakteknya "perilaku kuantitatif" sering didasari oleh "kinerja tugas".
Sebagai kuantifikasi perilaku adalah fundamental dalam upaya ini, teori pengukuran adalah topik sentral dalam psikologi matematika. Psikologi Matematika Oleh karena itu terkait erat dengan psikometri. Namun, di mana psychometrics berkaitan dengan perbedaan individual (atau struktur populasi) di sebagian besar variabel statis, psikologi matematika berfokus pada model proses persepsi, kognitif dan motor proses sebagai disimpulkan dari 'individu rata-rata' itu. Selain itu, di mana psychometrics menyelidiki struktur ketergantungan stokastik antara variabel seperti yang diamati dalam populasi, psikologi matematika hampir secara eksklusif berfokus pada pemodelan data yang diperoleh dari paradigma eksperimental dan karena itu, bahkan lebih erat terkait dengan psikologi eksperimental / psikologi kognitif / psychonomics. Seperti neuroscience komputasi dan ekonometri, teori psikologi matematika sering menggunakan optimalitas statistik sebagai prinsip penuntun, dengan asumsi bahwa otak manusia telah berevolusi untuk memecahkan masalah dengan cara yang dioptimalkan. Tema Tengah dari psikologi kognitif; kapasitas pemrosesan yang terbatas vs terbatas, serial vs pemrosesan paralel, dll, dan implikasinya, adalah pusat dalam analisis ketat dalam psikologi matematika.
V. Kesimpulan
Seperti telah dikemukakan di atatas psikologi mempunyai hubungan dengan matematika, tetapi ini tidak berarti bahwa psikologi tidak mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain di luar ilmu-ilmu tersebut. Justru karena psikologi meneliti dan mempelajari manusia sebagai makhluk yang bersegi banyak, makhluk yang bersifat komplek, maka psikologi harus bekerjasama dengan ilmu-ilmu lain.Tetapi sebaliknya setiap cabang ilmu yang berhubungan dengan manusia akan kurang sempurna apabila tidak mengambil pelajaran dari psikologi. Dengan demikian akan terdapat hubungan yang timbal balik ,
(Bimo Walgito, pengantar Psikologi umum, hal:22).
VI. Daftar Pustaka
Bimo Walgito, pengantar Psikologi umum
No comments:
Post a Comment